|
Ilustrasi bisnis plan/ pixabay.com |
Sebuah usaha bisnis yang hendak didirikan harus melalui pemikiran dan persiapan yang matang. Hal ini bertujuan agar usaha yang didirikan sesuai dengan target dan tepat sasaran. Banyak usaha baru tidak dapat bertahan lama karena tidak adanya pemikiran yang matang didalam mendirikan usaha tersebut. Pemikiran dan persiapan dalam mendirikan sebuah usaha mencakup 5W+1H yakni
1. Bergerak di bidang apa usaha yang akan didirikan? Serta produk apa yang dimiliki?
2. Kapan usaha tersebut dikeluarkan?
3. Di mana lokasi usaha tersebut?
4. Mengapa usaha tersebut dipilih?
5. Siapa target konsumen dari usaha tersebut?
6. dan bagaimana pangsa pasar dari usaha yang didirikan?
Poin 5W+1H tersebut berguna untuk menganalisis bagaimana kualitas dari produk dan kekuatan pasar dari produk sebuah usaha. Biasanya poin-poin tersebut merupakan isi dari sebuah bisnis plan atau rencana bisnis yang mana selanjutnya disebut Bisnis Plan. Lantas apa itu Bisnis Plan dan bagaimana kegunaannya?
Bisnis Plan adalah gambaran mengenai sebuah usaha mencakup kualitas produk dan kekuatan pasar dari produk tersebut yang mana berguna bagi owner maupun investor untuk menganalisis apakah sebuah usaha layak didirikan. Lantas bagaimana langkah menyusun sebuah bisnis plan yang baik?
Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif berisi gambaran secara umum sebuah usaha yang hendak didirikan. Ringkasan eksekutif mencakup deskripsi usaha sampai analisis keuangan.
Pada ringkasan eksekutif ini akan dijelaskan secara singkat mengenai produk, lokasi usaha, usaha apa saja yang sudah di lokasi tersebut, sasaran konsumen, dan perkiraan keuntungan yang akan kita peroleh.
Sebagai contoh:
Kita ingin mendirikan sebuah rumah makan padang, maka kita dapat menulis ringkasan eksekutif sebagai berikut.
“RENCANA BISNIS/BISNIS PLAN
PERUSAHAAN RUMAH MAKAN “Rancakbana ‘All people can eat’”
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perusahaan Rumah Makan “Rancakbana” berencana akan didirikan di Jalan Babarsai no.5 sebelah utara Universitas Atmajaya. Perusahaan ini memiliki struktur organisasi diantaranya owner sebagai pemilik modal sekaligus penanggung jawab perusahaan kemudian dikuti manajer, bagian produksi sekaligus pengadaan barang, dan yang terakhir pemasaran.
Usaha ini menjadi proritas kami karena usaha rumah makan tidak pernah surut justru prospeknya semakin bagus dari tahun ke tahun khususnya di Kota Yogyakarta. Hal ini didukung oleh bertambahnya jumlah pendatang di Kota Yogyakarta baik hanya untuk sementara maupun untuk tinggal dalam waktu yang lama. Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar setiap tahunnya didatangi ribuan pelajar maupun mahasiswa guna mengenyam pendidikan. Hal ini jelas menjadi pasar tersendiri bagi perusahaan rumah makan. Belum lagi Kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata dan budaya yang setiap akhir pekan selalu penuh dengan wisatawan. Ditambah akhir-akhir ini Kota Yogyakarta disebut sebagai kota bisnis dengan didirikanya berbagai mall baru dan industri baru ini meyakinkan bahwa guna memenuhi kebutuhan konsumsi maka Perusahaan rumah makan memiliki tempat yang istimewa di Kota Yogyakarta.
Telah banyak tumbuh Rumah Makan di Yogyakarta namun sejauh ini konsep rumah makan tersebut cenderung seragam dengan rumah makan lainnya. Kita sudah sering menjumpai rumah makan dengan konsep lesehan, rumah makan yang pamer tingkat kepedasan, rumah makan di atas pagung, rumah makan tempat nongkrong muda-mudi, hingga rumah makan remang-remang sampai rumah makan dengan konsep romantisme. Tentunya Rumah Makan “Rancakbana” hadir dengan konsep yang berbeda. Rumah makan “Rancakbana” tidak hanya mengusung konsep kawula muda, romantisme, ataupun santai melainkan mengusung konsep “All people can eat” yaitu semua orang bisa makan. Dengan demikian jelas bahwa tidak hanya kawula muda, anak-anak, ataupun orang dewasa melainkan semua orang bisa duduk nyaman dan menikmati menu yang bervariasi serta harga yang sangat mendukung segala macam dompet. Keistimewaan dari perusahaan ini adalah variasi dari menu kami yang terus berkembang dan tentunya harga yang tetap konstan sehingga sesuai dengan konsep kami “All people can eat”.
Total biaya usaha ini adalah sebesar Rp405.539.092. per bulan dan penerimaan sebesar Rp450.000.000. perbulan. Sumber dana modal dari bisnis ini adalah dana pribadi. Dengan demikian pendapatan per bulannya adalah sebesar Rp44.460.908. Dengan R/C ratio sebesar 1,109634087. menyatakan bahawa bisnis ini layak untuk di wujudkan karena pelaku bisnis akan meraup keuntungan dari bisnis ini (R/C ratio > 1).”
1. Deskripsi perusahaan
Setelah kita menulis ringkasan eksekutif, langkah selanjutnya adalah menulis deskripsi perusahaan. Deskripsi perusahaan ini mencakup data perusahaan, data pengusaha, struktur organisasi dan job description, dan alasan pemilihan bisnis. Berikut contoh penulisan deskripsi perusahaan.
“
I. DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Data perusahaan
Nama : Perusahaan Rumah Makan “Rancakbana”
Tempat : Jalan Babarsari no. 5
Basis Operasi : Yogyakarta
Bentuk usaha : UMKM
B. Data pengusaha
Nama : Caesar Haidar Rizki Indra Sapta
Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 11 September 1994
Pendidikan : S1 Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
C. Struktur Organisasi & Job Desciptions
1. Owner
- Pemilik modal dan usaha sekaligus pemimpin
- Bertanggung jawab atas berdirinya usaha
- Menerima laporan jalannya usaha dari manager
- Pengambil keputusan tertinggi
2. Manajer
- Bertanggung jawab atas jalannya usaha
- Pemegang keuangan dan administrasi
- Berkoordinasi, mengawasi dan mengarahkan seluruh kegiatan usaha
- Melakukan kerjasama dengan perusahaan lain
- Menciptakan inovasi dan terobosan untuk perkembangan perusahaan
- Melaporkan jalannya usaha kepada owner
- Mencari dana untuk tamabahan modal
3. Koki dan pembantu koki (Bagian produksi)
- Bertanggung jawab atas ketersediaan dan kualitas menu
- Berinovasi dan melakukan riset menu terbaru
- Pengadaan persediaan bahan makanan
4. Bagian pemasaran
- Bertanggung jawab atas peningkatan konsumen
- Melakukan promosi dan iklan
- Melakukan riset sasaran konsumen
- Membuat strategi menarik konsumen
- Membuat laporan kepada manajer
D. Alasan Pemilihan Bisnis
Alasan pemilihan bisnis ini karena berdasarkan fakta dilapangan menunjukan bahwa usaha Rumah Makan tidak pernah surut. Ditambah melihat fenomena konsumen dari tahun ke tahun terus meningkat.
Di era modern ini tentu yang diinginkan adalah kemudahan dan kepraktisan. Dengan kesibukan kuliah, kantor dan berbagai aktivitas lainya tentunya banyak orang yang memilih memenuhi kebutuhan perutnya di warung makan. Apalagi melihat prospek usaha ini dari tahun ketahun yang semakin menjanjikan.
2. Analisis Pemasaran
Langkah kedua dalam penyusunan bisnis plan adalah analisis pemasaran. Pada analisis pemasaran ini berisi penjelasan bagaimanakah pangsa pasar dari produk dalam sebuah usaha. Poin yang dianalisis meliputi produk, lokasi distribusi, harga, dan promosi. Berikut contoh penulisan analisis pemasaran.
“
II. ANALISIS PEMASARAN
1. Product (produk)
Produk yang kita buat hampir seperti konsep rumah makan padang dengan berbagai variasi lauk bedanya disini guna mendukung konsep “All people can eat” kita berusaha menyediakan segala macam jenis makanan bahkan bahkan makanan khusus untuk orang yang sakit seperti diabetes, jantung, dan kolestrol kami menyediakan menu makanan untuk mereka. Semua sesuai dengan konsep kita “All people can eat”.
2. Place (lokasi/distribusi)
Untuk sementara kami baru akan mendirikan Rumah Makan ini di satu lokasi yaitu di Jalan Babarsari no. 5. Menurut survey kami lokasi ini sangat strategis karena terletak dapa kawasan kampus, perkantoran dan juga pusa belanja.
3. Price (harga)
Harga yang kami sediakan pada menu kami disini antara harga Rp 7.000 untuk nasi sayur dan tempe yang gurih sampai harga Rp 30.000 untuk nasi ikan cakalang dan rendang sapi. Dengan demikian maka semua orang dapat menimati menu makanan di perusahaan Rumah makan “Rancakbana”.
4. Promotion (prommosi)
Untuk promosi sendiri melaui bagian pemasaran kami akan menyebarkan pamflet se Kota Yogyakarta, media sosial dan koran dan bekerja sama dengan berbagai instansi dan perusahaan lainnya.”
3. Analisis Operasional
Langkah ketiga adalah analisis operasional. Pada langkah ini dapat dituliskan bagaimana pembuatan produk. Berikut contoh analisis operasional.
“
III. ANALISIS OPERASIONAL
1. Desain Produk
Produk akan kami produksi dengan variasi seberagam mungkin sehingga konsumen dapat memilih menu sesuai selera mereka. Setiap pengunjung dapat mengambil sendiri menu maka yang diinginkan. Yang mana berbagai maam menu tersebut kami letakan dalam etalase kaca.”
4. Analisis Peluang Pasar dan Pesaing
Langkah ke empat adalah analisis peluang pasar dan pesaing. Pada tahap ini menjelaskan bagaimana kekuatan pasar dari produk seperti peluang pasar. Pada tahap ini tidak lupa menganalisis bagaimana atmosfer persaingan usaha. Berikut contoh penulisannya.
“
IV. ANALISIS PELUANG PASAR & PESAING
1. Analisis Peluang pasar
Peluang pasar untuk Rumah makan “Rancakbana” ini sangat memiliki prospek cerah, karena sampai hari ini nasi usaha rumh makan terus tumbuh. Variasi menunya yang beragam dan harganya yang tergolong murah untuk sebagian masyarakat, membuat sebagian masyarakat memilih rumah makan sebagai tempat yang tepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tentunya ini memberikan keuntungan yang cukup bagi pelaku usaha, sehingga wajar adanya bila rumah makan selalu laris manis diserbu para konsumen.
Selain itu, restoran-restoran yang juga memberikan pelayanan yang cepat dan tepat bagi konsumennya. Sebagian rumah makan ada yang mempersilahkan konsumennya mengambil sendiri menu makanan yang mereka pilih, dan ada juga rumah makan yang mengggunakan tenaga kerja terampil yang membawakan banyak piring pada pelanggan, jadi konsumen tidak antri selama berjam-jam.
Metode pemasaran rumah makan “Rancakbana” ini adalah dengan promosi lewat media sosial, karena hampir seluruh lapisan masyarakat saat ini menggunakan media sosial dalam berkomunikasi, jadi ini akan lebih efektif dan efisien. selain itu, strategi pemasaran berikutnya adalah lewat mulut ke mulut, hal ini dinilai ampuh mengingat seseorang jika merasa puas dengan pelayanan, maka dengan otomatis ia akan menyebarkannya pada orang lain.
Target pemasaran dari rumah makan “Rancakbana” ini adalah para mahasiswa yang memang membutuhkan sebuah sajian berkualitas dengan rasa yang khas serta harga yang pas serta semua lapisan masyarakat sesuai dengan konsep “All people can eat”.
2. Tingkat Persaingan
Melihat fakta di lapangan, memang telah banyak rumah makan yang telah berdiri sebelumnya yang bahkan telah memiliki banyak pelanggan tetap. Namun, sebuah usaha perlu didasari rasa optimis untuk bisa menggaet pasar. Tidak menutup kemungkinan karena kami memiliki kelebihan dibandingkan rumah makan yang lain, yakni dari segi pelayanan dan harga. Serta konsep kami yang sangat berbeda “All people can eat”.”
5. Analisis SWOT
Langkah yang ke lima dalam penulisan bisnis plan adalah analisis SWOT. Pada analisis swot ini akan diuraikan mengenai kekuatan suatu produk, kelemahan produk, peluang produk, dan ancaman terhadap produk yakni sesuatu yang dapat menyebabkan penurunan konsumen dari produk. Berikut contoh penulisan Analisis SWOT.
“
V. Analisis SWOT
1. Strengths (kekuatan)
- Lokasi yang cukup strategis karena berdekatan dengan kantor dan universitas
- Pelayanan yang ramah dan cekatan
- Harga yang bersahabat di kantong pelanggan
- Tersedia menu-menu baru
- Tempat nyaman dan bersih
- Promosi yang intensif lewat media sosial
2. Weakness (kelemahan)
- Sudah terdapat banyak rumah makan Padang
- Sebagian bahan baku sulit didapatkan
3. Opportunities (peluang)
- Perkembangan pasar mungkin akan pesat mengingat kawasan sekitar adalah kawasan ramai
- Belum adanya rumah makan Padang dengan harga termurah dari rumah makan Padang “kembali lagi” sebelumnya
- Juru masaknya adalah seseorang yang telah berpengalaman, jadi rasanya tidak akan berubah dan tentunya pelanggan juga akan setia untuk makan disini
4. Threats (ancaman)
- Perasaan bosan konsumen akan rasa maupun atmosfer tempat
- Banyaknya restoran-restoran lain di lokasi
- Jika ada rumah makan Padang lain yang lebih murah”
6. Analisis Keuangan
Pada tahap ke enam yakni analisis keuangan maka akan dijabarkan semua perkiraan aktifitas keuangan dari usaha yang hendak didirikan. Pada tahap ini akan dijabarkan pengeluaran dari usaha sampai omset atau keuntungan yang akan didapatkan. Berikut contoh penulisannya.
Pendapatan (laba) per bulan = total revenue - total cost
Rp450.000.000-Rp405.539.092 = Rp44.460.908
R/C RATIO = TOTAL REVENUE : TOTAL COST
Rp 450.000.000 : Rp405.539.092 = 1,109634087
Berdasarkan hasil dari Tabel Analisis Biaya dan penghitungan di atas dapat dilihat bahwa bisnis ini dapat dilakukan karena pelaku bisnis dapat meraup keuntungan dari usaha ini (R/C ratio > 1).
Setelah Bisnis Plan selesai disusun maka kita dapat mengambil keputusan apakah sebuah usaha layak didirikan, diperbaiki supaya lebi sempurna atau malah sama sekali tidak layak dirikan.
Sedangkan bagi investor Bisnis Plan sangat berguna apakah mereka akan memutuskan untuk menanamkan modalnya atau tidak.
#salamsukses